Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

CANDI BOROBUDUR



Objek wisata ini terletak dikawasan Jawa Tengah tepatnya di Desa Borobudur - Kecamatan Borobudur, Kab. Magelang - Jawah Tengah, sekitar 40 km sebelah barat laut Jogjakarta, 7 km arah selatan Kota Magelang . Candi Borobudur merupakan merupakan sebuah bangunan yang megah dan lekat dengan sejarahnya yang memiliki luas dasar persegi sekitar 15129 meter persegi, dengan tinggi bangunan 35 meter, sedangkan tinggi asli 42 meter termasuk bagian chattra.
Candi Borobudur mempunyai rancangan yang sangat berbeda dengan candi – candi lainnya yang ada di Indonesia. Candi ini dibangun di atas bukit, bukan di permukaan yang datar. Di dalam candi tak ditemukan ruangan khusus untuk ritual pemujaan seperti pada candi – candi lainnya. Hanya ada barisan lorong sempit yang panjang berbatas dinding candi yang bertingkat. Jika dilihat dengan seksama, Candi Borobudur memang mirip piramida pada umumnya, namun yang membedakannya, candi ini berundak – undak. Candi tanpa ruangan ini dipercaya oleh masyarakat sebagai bangunan yang sengaja dibuat untuk tempat peribadatan.
Candi Borobudur juga merupakan kuil untuk penganut agama Budha terbesar di dunia. Disini Anda dapat menyaksikan begitu kentalnya aura ajaran Budha di Indonesia kala itu. Apabila Anda mengunjungi candi ini, Anda akan banyak menemui patung arca Budha yang berjajar sepanjang candi yang jumlahnya sekitar 504. Arsitektur dari Candi Borobudur dipadukan dengan cantiknya hiasan relief pada dinding – dinding sekitar candi. Tercatat,  2.672 panel ada di Candi Borobudur.
Di tengah – tengah bangunan Candi Borobudur terdapat sebuah stupa utama terbesar di antara yang lainnya. Stupa ini terlihat seperti puncak dari bangunan Candi Borobudur dan dikelilingi 72 stupa yang berbaris menjadi tiga bagian. Bentuk dari stupa ini mengerucut dan mempunyai lubang - lubang dibagian sampingnya, serta di dalamnya terdapat arca budha. Arca tersebut duduk  bersila dengan sikap tangan “mudra” dan memutar roda dharma “Dharmachakra mudra”.
Monumen Candi Borobudur tersusun oleh 6 teras yang bentuknya bujur sangkar. Dipadu dengan 3 latar yang melingkar. Ketiga tingkatan itu dipercaya memiliki makna tersendiri bagi penganut agama Budha. Dan makna yang pertama merupakan Kāmadhātu yang bisa diartikan sebagai ranah hawa nafsu, sedangkan yang kedua Rupadhatu merupakan ranah berwujud, dan yang terakhir Arupadhatu merupakan ranah tak berwujud.
Candi Borobudur merupakan wujud nyata yang dibangun untuk memuliakan agama Budha. Monumen ini biasanya digunakan untuk tempat berziarah bagi masyarakat Budha, dengan menggelar berbagai ritual yang dijalankan di candi ini. Biasanya mereka melakukan ritual dengan dimulai dari arah timur candi dan kemudian berjalan searah jarum jam pada ke – 3 tingkatan latar yang ada di Candi Borobudur.
elief yang ada di dinding – dinding Candi Borobudur dibuat dengan sangat teliti dan halus. Estetika yang terkandung pada relief ini sangatlah tinggi dengan perhitungan yang sangat mantab dan proporsi yang ideal. Relief ini terlihat sangat anggun dan terkesan elegan dalam seluruh jajaran kesenian Budha. Dengan berpadu aliran seni dari India. Dalam lukisan relief tersebut, menyimpan segudang makna yang tersembunyi. Jika dilihat relief ini memang berwujud seperti manusia seperti warga bangsawan, rakyat jelat, berbagai hewan dan tumbuhan, pertapa budha, hingga bidadari serta makhluk yang telah mencapai derajat kesucian seperti para Dewa yang sering digambarkan bodhisatwa yaitu dengan posisi tubuh tribhanga. Relief pada Candi Borobudur seperti sebuah cerita bergambar yang melukiskan kehidupan masyarakat Jawa kuno. Barisan relief ini dapat anda baca dengan memulainya seperti arah jarum jam.
Tidak jauh dari Borobudur, terdapat sebuah museum yang  menyimpan segudang peninggalan purbakala dari tempat sekitar candi. Museum ini sering dikenal sebagain Museum Karmawibhangga Borobudur.  Pada masa pemugaran Candi Borobudur, sekaligus ditemukan juga candi – candi budha lainnya seperti Candi Pawon, dan Candi Mendut. Ketiga candi ini membentang dalam satu garis lurus. Bukan merupakan suatu kebetulan saja. Ketiga candi ini memiliki arsitektur dan hiasan yang mirip, serta berasal dari periode yang sama. Sehingga di percaya, adanya hubungan antara ketiga candi ini. Namun tidak diketahui jelas bagaimana hubungan antara ketiganya.

Sejarah Dari Candi Borobudur

Candi Borobudur mulai didirikan pada masa Dinasti Syailendra diperkirakan sekitar abad ke – 9 . Penggagas berdirinya  Candi Borobudur tersebut adalah Raja Samaratungga. Dalam menuangkan gagasannya, Raja Samara Tungga menunjuk seorang arsitek pada masa dinasti syailendra yang bernama Gunadarma . Candi Borobudur adalah suatu bangunan bersejarah yang luar biasa pada masanya. Bagaimana tidak, candi yang sebesar itu dibangun dengan cara dan bahan sederhannya serta tanpa adanya peralatan modern yang memadai. Namun bisa kita lihat saampai saat ini, bangunan candi yang sagat megah masih menjulang kokoh dan gagahnya. Gunadarma sebagai arsitek pembangunan Borobudur, memerlukan waktu kurang lebih 70 tahun untuk menyelesaikan bangunan semegah itu.  Waktu yang sangat lama, namun juga tak kalah dengan kualitas yang didapatkan dari bangunan yang dihasilkan. Candi Borobudur baru selesai pada masa pemerintahan Raja Pramudiawardani yang tak lain adalah putri dari raja Samaratungga.
Nama Borobudur itu sendiri diambil dari bahasa Sansekerta “Vihara Buddha Uhr ” yang berarti Biara Budha di Bukit. Satu–satunya dokumen tertua yang menunjukkan keberadaan candi ini adalah kitab Nagara Kretagama, yang ditulis oleh Mpu Prapanca pada tahun 1365. Di dalam kitab tersebut ditulis bahwa candi ini digunakan sebagai tempat meditasi penganut agama Budha. Sesuai dengan arti nama Borobudur itu sendiri.
Pada zaman dahulu sekitar abad 13–15 masehi sewaktu gunung merapi meletus, Candi Borobudur pernah terkena dampak dari letusan Gunung Merapi. hal ini dikarenakan Letak geografis Candi Borobudur berada dekat dengan Gunung Merapi. Rusaknya candi tersebut membuat masyarakat penganut Budha yang senantiasa beribadah disini meninggalkannya.
Kemudian pada tahun 1814 pada saat bangsa Inggris menjajah bangsa Indonesia, Sir Thomas Stamford Raffles salah satu pimpinan pejajah Inggris mendengar kabar bahwa ada tempat dan bangunan purbakala yang sangat besar di desa Bumi segoro daerah Magelang yang merupakan Candi Borobudur itu sendiri. Kondisi Candi Borobudur semasa itu tertutup oleh abu vulkanis dan bangunannya ditumbuhi semak belukar sehingga tak nampak bangunan candi. Sejak ditemukkan pertama kali oleh bangsa Inggris maka candi tersebut di bersihkan untuk menguak kembali sejarah yang ada di tanah Jawa.
Selama bertahun – tahun mulai dari jaman penjajahan Belanda sampai belanda menginggalkan Indonesia Candi Borobudur terus dibersihkan. Sampai akhirnya setelah Indonesia merdeka, pada tahun 1956, pemerintah Indonesia bekerjasama dengan UNESCO untuk meneliti keberadaan Candi Borobudur. Lalu pada tahun 1963, keluarlah keputusan resmi pemerintah Indonesia untuk melakukan pemugaran pada Candi Borobudur dengan bantuan dari UNESCO. Proses pemugaran candi baru selesai pada tahun 1984. Candi Borobudur merupakan salah satu warisaan purbakala yang megah dan menjulang kokoh dengan indahnya, sehingga UNESCO tertarik untuk mengakui Candi ini sebagai Warisan Dunia pada tahun 1991.

Post a Comment for "CANDI BOROBUDUR"