Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

WISATA ROHANI SUMATERA UTARA

WISATA ROHANI SUMATERA UTARA

1. Salib Kasih Siatas Barita



Beritawisataindah - Salib Kasih Siatas Barita terletak di kabupaten Tapanuli Utara Provinsi Sumatera Utara. Wisata rohani ini dibuat untuk mengenang jasa seorang missionaris yang telah membawa agama Kristen di tanah Batak. Salib Kasih Tarutung merupakan salah satu bagian dari Pariwisata Tapanuli Utara yang kerap dikunjungi oleh wisatawan baik domestik maupun internasional. 
WISATA ROHANI SUMATERA UTARA 

Objekwisataindah - Salib Kasih Siatas Barita terletak di kabupaten Tapanuli Utara Provinsi Sumatera Utara. Wisata rohani ini dibuat untuk mengenang jasa seorang missionaris yang telah membawa agama Kristen di tanah Batak. Salib Kasih Tarutung merupakan salah satu bagian dari Pariwisata Tapanuli Utara yang kerap dikunjungi oleh wisatawan baik domestik maupun internasional. 

Sejarah Salib Kasih

Awal mula didirikannya Salib Kasih adalah mengingat bahwa Dr I.L Nomensen pertama kalinya mengabarkan agama Kristen di bukit kecil bernama Siatas Barita. Di Siatas Barita, beliau bernazar untuk menyerahkan hidupnya sebagai seorang missionaris sampai ajal menjemput. Nomensen sampai di Rura Silindung pada 11 November 1983. 
 Salib Kasih memiliki ketinggian 31 meter dan pembangunannya di mulai sejak tahun 1993 oleh pemerintah daerah kabupaten Tapanuli Utara. Hingga saat ini pembangunan terus dilakukan, salah satu program dari pemkab Taput adalah membangun patung Tuhan Yesus setinggi 43 meter diseberang Salib Kasih. 
Untuk menuju Salib Kasih, anda bisa berangkat dari kota Medan dengan menggunakan transportasi publik. Aksesibilitas menuju objek wisata sudah cukup memadai karena pemerintah benar-benar fokus mengembangkan destinasi wisata Salib Kasih. Dapat ditempuh dengan menggunakan transportasi darat baik moda roda dua maupun roda empat. Membutuhkan waktu sekitar 45 menit dari Kota Tarutung ke Siatas Barita.
Berjalan kaki menggunakan tangga adalah satu-satunya akses untuk mencapai Salib Kasih, Tetapi di sepanjang perjalanan tersebut anda akan dimanjakan panorama alam yang begitu menarik ditambah view eksotis Rura Silindung yang amat kerap dipuji-puji bahkan beberapa lagu Batak selalu memasukkan kata "Rura Silindung".
Di sisi kiri jalan saat menaiki tangga, anda akan melihat ratusan bentuk kenang-kenangan dari para pengunjung yang sudah pernah mendatangi tempat ini, kenang-kenangan tersebut biasanya berbentuk batu atau kayu yang diukir. Cara ini tergolong unik dan dapat menjaga keindahan objek wisata, karena biasanya akan ada-ada saja kejahilan para wisatawan untuk mencoret-coret benda yang mereka temukan. 
Area di kawasan Salib Kasih dipadati pepohonan hijau, berbagai jenis tumbuh-tumbuhan didominasi Pohon Pinus tegak menjulang, menghasilkan efek teduh bagi setiap para pengunjung. Terdapat juga beberapa rumah doa yang disediakan bagi pengunjung. Salib Kasih berada persis di tengah dengan warna putih dan dihiasi lampu-lampu. Biasanya para pengunjung yang merupakan rombongan melakukan kegiatan ibadah di kapel terbuka, di kapel ini ada tempat duduk yang dibuat mengarah ke Salib Kasih dan mampu menampung hingga kurang lebih 100 orang. Ada juga sebuah batu besar dan terdapat sebuah prasasti, di batu besar ini Nomensen dipercaya mengucap janjinya untuk mengabarkan agama Kristen seraya memandang Rura Silindung.
  


 2. Taman Iman

WISATA ROHANI SUMATERA UTARA


Berita Wisata Indah- Taman Wisata Iman Dairi disebut juga TWI Sitinjo. Merupakan objek wisata religi/rohani di Sumatera Utara yang letaknya berada di Kabupaten Dairi. Taman Wisata Iman Dairi adalah satu-satunya destinasi wisata di Sumut berkonsep kerukunan antar umat beragama. Taman Wisata Iman Sitinjo adalah tempat cocok untuk beribadah, bermain dan juga lokasi outbond di Sidikalang.

Taman Wisata Iman dan Pulau Berhala adalah 2 objek wisata yang saat ini tengah naik popularitasnya. Kunjungan wisatawan semakin meningkat dari tahun ke tahun khususnya ke Taman Wisata Iman di Sidikalang ini. Pariwisata Kabupaten Dairi kini semakin berbenah seiring dengan persaingan antar kabupaten di sektor pariwisata Sumut.
Luas Taman Wisata Iman Dairi mencapai 130.000 meter persegi dan dikelilingi oleh beberapa objek wisata menarik lainnya seperti Letter S dan Air Terjun Lae Pendaroh. Sejarah pendirian Taman Wisata Iman Dairi diprakarsai oleh mantan bupati Dr Master Parulian Tumanggor pada tahun 2001 bersama dengan tokoh agama dan penduduk setempat. Untuk menindaklanjuti, Pemkab Dairi kemudian mewujudkan pembangunan Taman Wisata Iman Dairi dengan melakukan peletakan batu pertama oleh Mentri Agama Republik Indonesia 2015 yakni Bapak Prof. Dr. H. Said Agil Al-Munawar tertanggal 20 Agustus 2005. 

Objek Wisata Di Taman Wisata Iman Dairi
Selain dapat melihat rumah peribadatan dari 6 agama yang diakui di Indonesia kita juga dapat menyaksikan keindahan panorama yang ditawarkan oleh destinasi wisata yang terletak di Bukit Sitinko ini seperti:
1. Komplek Islam/Muslim yang terdiri dari Masjid dan juga lapangan Manasik Haji
2. Komplek Nasrani/Kristen yang terdiri dari kisah perjalanan penyaliban Tuhan Yesus Kristus, Patung Gua Bunda Maria, Perahu Nuh, Gereja Rumah Doa dan Miniatur Salib Golgota
3. Komplek Buddha yang terdiri dari Vihara Saddhavadana dan Patung Buddha Rupang
4. Komplek Hindu yang terdiri dari Kuil dan juga Gapura Hindu

Tiket Masuk/Retribusi
Berdasarkan ketetapan peraturan daerah maka tiket masuk ke dalam objek wisata Taman Iman Dairi dikenakan biaya sebesar Rp. 2.000 hingga Rp. 5.000 perorang sesuai dengan usia. 

WISATA ROHANI SUMATERA UTARA

Perjalanan menuju Taman Wisata Iman dari Kota Medan menghabiskan waktu sekitar 4 jam. Selepas melewati Air Terjun Lae Pendaroh kurang lebih 10 menit maka akan terlihat pintu masuk berupa gerbang bertuliskan Taman Wisata Iman Dairi. Dari sini juga kita dapat langsung ke Letter S melalui jalan yang berada di sisi kiri gerbang. 

Memasuki areal TWI Sitinjo pemandangan asri nan hijau akan menggoda anda, tanaman hias di sekitar jalan terlihat terawat dan dikelola dengan baik. Objek wisata religi yang pertama dijumpai adalah Vihara Saddayadana yang terlihat megah. Tempat peribadatan umat Buddha ini dikelilingi pagar, terdapat pos satpam untuk penjagaan. Menurut beberapa informan, biaya yang dikeluarkan untuk pembangunan vihara ini lebih besar bila dibandingkan dengan termpat peribadatan lainnya di lokasi TWI.

Perjalanan kemudian dilanjutkan dengan berjalanan kaki menuju area out bond. Di lokasi ini terdapat peralatan flying fox. Pohon pinus mendominasi tumbuhan yang ada di sekitar dan juga rumput jepang. Tempat ini kerap juga dijadikan sebagai lokasi perhelatan event, pengunjung yang biasanya membawa rombongan wisata keluarga akan memilih lapangan seluar 1 hektar ini sebagai tempat beristirahat selain karena kondisinya yang nyaman dan sejuk terdapat juga beberapa alat permainan untuk anak-anak.

Start dari lokasi outbond, maka bila melanjutkan perjalanan akan menemukan patung Nabi Nuh dan juga perjalanan Salib Yesus (via dolorosa) yang terdiri dari 14 situs perjalanan. Situs-situs ini sebenarnya tidak sepenuhnya berasal dari APBD Pemkab Dairi, beberapa diantaranya adalah sumbangan dari bupati-bupati dan tokoh-tokoh ternama yang berasal dari Sumatera Utara. 

Menuruni bukit, mata disilaukan oleh pantulan air sungai yang berada tepat di depan Gua Patung Bunda Maria. Aliran sungai inilah yang menjadi Air Terjun Lae Pendaroh. Berjalan sekitar 10 menit maka kita akan menemukan Rumah Ibadah Kristiani. Gereja ini akan ramai di hari Minggu dan juga hari-hari besar umat kristiani karena banyak pengunjung dari beberapa kabupaten di Sumut dan luar provinsi melakukan acara kebaktian secara bergantian. Tepat di sebelah kanan terdapat tiruan Kapal Nuh dimana pemandangan Kota Sumbul dapat terlihat begitu jelas. Kapal Nuh ini sebenarnya dibuat sebagai lokasi penginapan bagi tamu yang ingin hadir.

Perjalanan selanjutnya adalah mengunjungi Pura Hindu yang letaknya tau berjauhan dengan Kapal Nuh. Gapura berornament hindu Bali di pintu masuk area peribadatan Hindu ini menjadi alasan mengapa para pengunjung lebih mengenalnya dengan sebutan Gerbang Bali. Di lokasi terakhir, kita akan melihat sebuah lapangan luas yang biasanya digunakan untuk kegiatan manasik haji. Sekitar 10 meter dari lokasi terdapat sebuah mesjid besar di dominasi warna hijau dan kuning. 

3. Graha Santa Maria Annai Velangkanni

WISATA ROHANI SUMATERA UTARA



Graha Santa Maria Annai Velangkanni, bagi anda yang masih asing dengan tempat ini, apa yang anda pikirkan dari sebuah foto diatas, sama seperti saya awalnya mungkin anda menyangka ini adalah sebuah kuil atau pun vihara. Namun kenyataannya, tempat ini adalah sebuah Gereja Katolik yang ada di kota Medan. Nah, disinilah letak keunikan itu, tidak seperti sebuah gereja pada umumnya, gereja ini dibangun menyerupai bentuk kuil Hindu, selain tempat ibadah, gereja ini menjadi tempat berziarah bagi umat Katolik. Pada awalnya tempat itu diperuntukkan bagi umat Katolik Tamil yang ada di Medan akan tetapi dalam perkembangannya semua umat Katolik dapat datang dan berziarah disitu tanpa batas asal-usul ataupun ras karena sesungguhnya tempat itu dipersembahkan bagi seluruh umat Katolik dan juga sebagai objek wisata bagi negara-negara tetangga.

Graha Santa Maria Annai Velangkanni didesain oleh Pastor James Bharataputra S.J. Gereja ini dibangun pada September 2001 pembangunan graha mulai dilakukan selama empat tahun dengan biaya yang dihabiskan sebesar Rp 4 miliar. Dan kemudian di resmikan pada tanggal 1 Oktober 2005. Keunikan graha terletak pada keaslian arsitektur Indo-Mogul, setiap ornamen dan pewarnaan dilakukan oleh tangan-tangan amatir dengan makna dari kitab suci. Bangunan berbentuk menara candi terdiri dari dua tingkat. Lantai dasar dijadikan aula, lantai pertama tempat beribadah dan balkon yang 14 jendelanya menceritakan jalan salib. Buat anda yang tertarik untuk mengunjungi dan melihat setiap sudut bangunan, anda bisa langsung datang ke tempat ini. Akses jalan ke graha ini pun cukup mudah dapat menggunakan kendaraan pribadi maupun angkutan umum. Lokasi Graha Santa Maria Annai Velangkanni berada di Taman Sakura Indah, Jalan Bunga Sakura III no.10 Kel.Tanjung Selamat Kec.Medan Tuntungan.

Sampai di Graha Santa Maria Annai Velangkanni, anda tidak akan dipungut biaya untuk parkir dan memasuki tempat tersebut alias Gratis. Buat anda yang beragama katolik, anda bisa beribadah dan berdoa di tempat ini, dan bagi agama lain, anda bisa sekedar melihat keunikan-keunikan yang ada di tempat. Demikanlah artikel singkat tentang. 

Baca Juga : Pesona Jembatan Siti Nurbaya


Post a Comment for "WISATA ROHANI SUMATERA UTARA"