Cerita Rakyat Sarang Laba-Laba Emas
Cerita Rakyat Sarang Laba-Laba Emas
Disebuah
hutan, tinggal beraneka macam hewan. mereka hidup dengan damai. Pagi itu udara
berhembus segar meniup embun di dedaunan nan subur menghijau. Matahari baru
menampakan sinarnya yang hangat. Sorot cahaya menembus kerimbunan hutan kecil itu.
Semua penghuni hutan itu langsung terjaga. Mereka menyambut hari baru itu
dengan bersuka ria. Bunga-bunga mekar berseri. Kupu-kupu menari-nari riang.
Burung-burung bernyanyi-nyanyi gembira. Cuma Laba-laba yang nampak tidak
bergairah. Sepertinya laba-laba mungil itu sedang bersedih hati.

KOMPLIKASI
Baru
beberapa hari ini Laba-laba tinggal di hutan kecil itu. Tadinya ia tinggal di
sebuah gubuk kosong bekas pemburu yang letaknya tak jauh dari hutan itu. Di
sana ia tinggal dengan tenang. Kemudian datanglah bencana itu. Gubuk itu
dirobohkan petani untuk dijadikan kayu bakar, dan dia tidak bisa lagi bersarang
di gubuk itu.
Setelah gubuk itu
rata dengan tanah dan dibawa pergi, Ia kemudian terlunta-lunta. Suatu ketika
Laba-laba juga hendak ditangkap oleh seekor burung, ia lari menyelamatkan diri.
Ia lalu bersembunyi di hutan kecil itu. Ketika Kaba-laba menyesali nasibnya,
Peri Bintang lewat di dekatnya. Agaknya Peri penguasa hutan kecil itu melihat
kesedihan Si Laba-laba. "Apa yang bisa kuperbuat untuk membuatmu gembira,
Laba-laba?" ujar Peri itu lembut. "Aku ingin anak-anak itu
mengagumiku, Peri!" jawab Laba-laba.
Peri Bintang
terdiam lama sekali. Sepertinya ia sedang berpikir. Beberapa saat terdengar ia
berkata, "Baiklah! Aku akan menolongmu, Laba-laba! Tetapi, jangan salah
gunakan pemberianku ini, ya!" Peri Bintang membuat ramuan. Lalu, ia
menyuruh Laba-laba meminum ramuan itu. Setelah itu Laba-laba bergegas pergi ke
sebuah pohon dekat rumah penduduk di pinggiran hutan. namun ia tidak berani
masuk ke dalam rumah. Ia memilih tempat di sudut kebun petani. Di situ ia mulai
memintal sarangnya. "Hei! Itu Lihatlah! Ada laba-laba ajaib! Sarangnya
terbuat dari emas,"Tak lama terdengar suara anak-anak. Laba-laba terkejut
sekali. "Oh, jadi inikah keajaiban yang diberikan Peri Bintang
kepadaku," pikir Laba-laba dalam hati. "Wah! Benar-benar emas murni!
Ayo kita tangkap laba-laba ini. la akan membuat kita kaya!" usul salah
seorang anak. Anehnya! Laba-laba tak berusaha menghindar ketika anak-anak itu
menangkapnya. Ia bahkan merasa bangga sekali.
"Aku akan membuat
kalian terus mengagumiku!"janji Laba-laba. Ia kemudian ditempatkan di
dalam sebuah ruangan yang mewah. "Ayo pintallah sarang emas buat kami,
Laba-laba Manis! Ayo pintal lagi! Pintal lagi! Pintal lagi!" sorak anak-anak
kegirangan. Sementara itu Laba-laba terus memintal dan memintal. Sampai ruangan
mewah itu nyaris penuh dengan sarang emas. Celakanya! Anak-anak itu tak pernah
merasa puas. Mereka menyuruh Laba-laba terus mengeluarkan benang emas sampai
badan Spini terasa sangat lemas. "Ahh...! Badanku lemas sekali. Sebentar
lagi pasti aku mati...." gumam Laba-laba lirih.
Laba-laba kemudian
menyadari ketololannya. Ia sadar bahwa kesombonganya telah dimanfaatkan oleh
manusia. Akibatnya, ia sendiri yang sengsara. Laba-laba ingin sekali melarikan
diri. Tetapi, rasanya tidak ada kesempatan untuk melakukan keinginannya itu.
Sebab, anak-anak itu menjaganya dengan ketat.
RESOLUSI
Untung, ada
seorang Nenek yang baik hati. Nenek itu heran melihat anak-anak yang sedang bermain
laba-laba. Laba-laba itu sudah tampak lemas, Setelah tahu sebabnya Nenek itu
memarahi mereka. "Astaga? Kalian telah menyiksa binatang itu!" seru
si Nenek. "Tetapi, Nek. Ia bisa membuat kita kaya," jawab mereka.
"Kalian sungguh kejam. Tahukah kalian bahwa ketamakan kalian itu bisa
membuat binatang itu binasa. Ayo segera tinggalkan tempat ini!" kata Nenek
tegas.
Keempat anak itu
pergi dengan wajah kecewa. Laba-laba merasa lega sekali. Ternyata, masih ada
manusia yang berhati emas seperti Nenek ini, pikirnya. "Kasihan kau,
Laba-laba Manis!" ujar Nenek lembut. "Mari kubebaskan kau!"
Nenek itu melepaskan Laba-laba di pekarangan rumahnya. Tubuhnya yang lemah itu
diletakkannya di atas rerumputan yang lembut. Andai Nenek itu bisa mengerti,
Laba-laba ingin berteriak, "Terima kasih, Nek!"
Dengan
tertatih-tatih Laba-laba segera menemui Peri Bintang. "Apakah anak-anak
itu sangat mengagumimu, Laba-laba?"tanya Peri Bintang. "Anak-anak itu
memang sangat mengagumiku. Tetapi, kekaguman mereka itu justeru membuatku sengsara,
Peri. Karena ulah mereka aku nyaris mati kehabisan tenaga," jawab
Laba-laba menyesal.
Laba-laba
menceritakan pengalamannya dengan berlinang air mata. "Aku menyesal telah
bersikap sombong. Aku ini memang sangat tolol," ujar Laba-laba setengah
terisak. Peri Bintang tercenung. Ia juga merasa bersalah. Karena keajaiban yang
diberikannya nyaris membuat Laba-laba celaka. "Sekarang apa yang ingin
kuperbuat untukmu, Laba-laba?" tanya Peri. "Aku ingin dikembalikan ke
wujud asalku, Peri. Aku ingin jadi seekor laba-laba biasa. Setelah itu aku
ingin tinggal di hutan ini," ucap Laba-laba lirih. "Baik.
Permintaanmu itu akan segera kukabulkan!" tukas Peri Bintang mantap.
Peri yang baik
hati itu kemudian membuat ramuan lagi. "Nah! Minumlah ini," tuturnya
lembut sambil menyodorkan ramuan. Laba-laba segera meminum ramuan itu. Ternyata
ramuan itu sangat mujarab. Tak lama Laba-laba telah kembali berubah jadi seekor
laba-laba biasa. Sarang yang dipintalnya bukan sarang emas melainkan sarang
biasa. Betapa girangnya si Laba-laba! "Terima kasih, Peri. Aku berjanji
tidak akan mengotori hutan ini dengan membuat sarang di sembarang tempat,"
ucap Laba-laba tulus.
KODA
Sejak saat itulah,
Laba-laba menjadi penghuni hutan kecil itu. Setiap matahari terbit merekah di
ufuk timur ia selalu menyambut hari baru itu dengan wajah cerah dan ceria.
Post a Comment for "Cerita Rakyat Sarang Laba-Laba Emas"