Seni Budaya Yogyakarta
Tarian
Daerah Yogyakarta – Yogyakarta atau yang lebih kita sering kenal dengan
nama Jogja ialah kota dengan banyak sekali keistimewaan. Jogja terkenal
dengan sebutan kota pendidikan, kota pariwisata, kota budaya, kota seni
dan masih banyak lagi julukan-julukan untuk kota yang satu ini.
Jogja
sangat begitu kental dengan budaya Jawanya, tidak terkecuali dengan
budaya tariannya. Ada banyak tarian yang menjadi ciri khas dari daerah
Yogyakarta.
Berikut ini Nama-nama Tarian Daerah Yogyakarta yang Sangat Populer.
1. Tari Serimpi Yogyakarta
Tari
Serimpi merupakan Tarian yang cukup populer di Yogyakarta. Pada awalnya
Tari Serimpi ini merupakan tarian yang begitu sakral dan hanya boleh
ditampilkan di Lingkungan keraton saja sebagai acara ritual kenegaraan
hingga acara peringatan nainya tahta sultan.
TarianSerimpi
dimainkan oleh 4 penari wanita yang cantik dan anggun. Makna Serimpi
sendiri ialah berasal dari kata impi(mimpi). Ciri khas dari tarian
Serimpi ini ialah lambat dan lemah gemulai yang memberi makna kesopanan
dan kelemahlembutan.
Tarian
ini ditarikan oleh empat wanita cantik yang melambangkan empat
unsur-unsur yang ada di dunia seperti Api (grama), Air (troya), Tanah
(bumi, dan Udara (angin). Dan dari keempat penari tersebut memiliki
nama-nama tersendiri antara lain, Batak, Gulu, Dhada dan Buncit.
Tarian
Serimpi sendiri ini juga banyak sekali macamnya, antara lain Tari
Serimpi Cina, Tari Serimpi Padhelori, Tari Serimpi Pistol, Tari Serimpi
Merak Kasimpir, Tari Serimpi Renggawati, Tari Serimpi Pramugari, Tari
Serimpi Sangopati, Tari Serimpi Anglirmendhung, dan Tari Serimpi Ludira
Madu.
2. Tari Rara Ngigel
Tarian
daerah Jogja berikutnya ialah Tari Rara Ngigel. Tarian ini menceritakan
tentang seorang gadis yang tumbuh menjadi dewasa. Pada umumnya Tarian
ini ditarikan oleah wanita. Tapi tidak jarang juga tarian ini di tarikan
bepasangan dengan pria.
Tarian
ini menggabungkan dua kebudayaan yaitu, Lemah lembut menjadi ciri khas
tarian Jogja dan tegas yang menjadi ciri khas tarian Jawa Barat. Dan
untuk busana kostum sendiri Tarian Rara Ngigel menggunakan pakaian
percampuran budaya jawa dan cina.
3. Tari Kumbang Yogyakarta
Seperti
namanya sendiri, Tari Kumbang ini menceritakan sepasang kumbang jantan
dan betina yang Saling berkejar-kejaran serta berterbangan kesana kemari
layaknya sepasang kekasih. Kemudian terbang ke sebuah bunga untuk
menghisap sari bunga bersama di sebuah taman.
Kumbang
jantan dan betina memadu kasih diiringi dengan suasana yang begitu
romantis. Dalam tarian ini semua yang menyaksiakan akan diajak
berimajinasi dengan suasana yang begitu romantis dangan penampilan
antara kumbang jantan dan kumbang betina.
4. Tari Beksan Srikandi Suradewati
Tarian
ini diambil dari serat Mahabrata yang menceritakan tentang peperangan
antara Dewi Suradewati dan Dewi Srikandhi. Suradewati sendiri merupakan
adik dari Prabhu Dasalengkara yang ingin menjadikan Dewi Siti Sendari
sebagai istrinya, maka diutuslah Dewi Suradewati untuk melamarkan Prabu
Dasalengkara.
Yang
pada kenyataannya Dewi Siti Sendari sudah dijodohkan dengan Raden
Abimanyu. Maka terjadilah perseterua antara suradewati dan Srikandhi
yang membela Raden Abimanyu. Yang pada akhirnya kemenangan diraih oleh
Dewi Serikandhi.
5. Tari Klono Rojo Yogyakarta (Klana Raja)
Tarian
ini merupakan salah satu tarian klasik khas Yogyakarta. Tarian ini
menceritakan adegan seorang raja yang sedang jatuh cinta kepada seorang
putri yang cantik jelita yang terinpirasi dari cerita Wayang Wong.
Sehingga gerakannya pun sebagian besar diambil dari Cerita Wayang Wong.
Nama
Klono Rojo sendiri diambil dari busana atau kostum serta ragam yang
digunakan dalam tarian ini merupakan ragam dari seorang raja yang
menggunakan mahkota. Dalam versi lain juga mengatakan bahwa nama Klono
Rojo diambil dari tokoh raja yang begitu sangat gagah dan berkuasa.
6. Tari Golek Ayun-Ayun Yogyakarta
Tarian
ini biasanya ditampilkan untuk acara penyambutan tamu kehormatan serta
acara-acara besar lainnya. Tarian ini menceritakan tentang wanita yang
sedang beranjak dewasa yang mana mereka sedang senag-senangnya bersolek
mempercantik diri.
Tarian
ini ditarikan setidaknya oleh 2 penari wanita yang cantik dan anggun,
tapi terkadang bisa lebih dari dua orang. Gerak lemah gemulai menjadi
ciri tersendiri dalam tarian ini, itu terlihat dalam gerakan si penari
yang seakan-akan sedang menyulam kain serta gerakan-gerakan lainya.
7. Tarian Arjuna Wiwaha
Tarian
daerah Yogyakarta berikut ini adalah tarian yang dipentasakan di
lingkungan Keraton Yogyakarta. Tarian ini menceritakan Arjuna yang
banyak diterpa godaan saat bertapa di Indrakila. Diantara godaan
tersebut ialah dengan dikirimnya bidadari-bidadari cantik oleh Indra
yang diperintahkan untuk menggoda Arjuna agar pertapaannya gagal.
Berkat
keteguhan hati Arjuna, para bidadari pun gagal mengoda Arjuna dalam
pertapaannya. Maka akhirnya Indra sendri yang datang menyamar sebagai
seorang Brahmana yang tua renta. Mereka berdiskusi begitu lama hingga
Indra pun menunjukan jati asli dirinya.
Kemudian
setelah itu Arjuna mendapatkan tugas untuk membunuh Niwatakawaca
(seorang raksasa) yang menganggu kahyangan. Dalam tugasnya itu Arjuna
berhasil mengalahkan Niwatakawaca dan oleh para Dewa diberikan hadiah
boleh menikahi tujuh bidadari tadi.
8. Tari Satrio Watang Yogyakarta
Tari
Satrio Watang atau yang juga sering dikenal dengan tari Prawiro Watang
merupakan tarian yang ditarikan oleh laki-laki gagah. Dalam tarian ini
biasa ditampilan secara berkelompok ataupun secara sendiri(tunggal).
Seperti namnya Satrio Watang, Satrio memiliki makna Prajurit (ksatria)
sedangkan Watang sendiri memiliki arti Tongkat yang terbuat dari kayu.
Tarian
Satrio Watang ini menceritakan tentng kegagagahan prajurit-prajurit di
zaman itu yang sangat mahir dan liahi dalam menggunakan senjata Watang.
Penggunaan tongkat (watang) menjadi ciri khas tersendiri untuk Tarian
Satrio Watang ini.
9. Tari Golek Sulung Dayung Yogyakarta
Tari
ini dikenal juga dengan nama Golek Surung Dayung, Tarian ini
menceritakan perempuan muda yang sangat memperhatikan penampilannya dan
ingin selalu terlihat menarik. Ini terlihat dalam gerak-gerakan yang ada
dalam tarian seperti gerakan mengenakan perhiasan, bercermin dan lain
sebagainya.
Ciri
khas dari tarian ini adalah adanya karakter kemayu dan genit. Pada
awalnya tarian ini ditarikan oleh laki-laki yang berpostur tubuh kecil
dan berwajah feminim, akan tetapi seiring perkembanannya tarian ini
ditarikan oleh penari perempuan, bisa sendiri ataupun ditarikan secara
berkelompok.
10. Tari Langen Asmoro Yogyakarta
Tarian
Daerah Yogyakarta yang berikutnya ialah Tari Langen Asmoro. Tarian ini
bertemakan tentang percintaan yang mana diceritakan didalamnya sepasang
kekasih yang sedang jatuh cinta, saling memadu kasih, bermesraan dan
berbahagia bersama.
Kemudian
juga yang menjadi cerita dalam tarian ini adalalah tidak adanya konflik
di dalamnya. Tarian Langen Asmoro biasanya ditampilkan pada acara-acara
pernikahan. Ini dimaksudkan agar menjadi contoh serta o untuk pengantin
agar menjadi pasangan selalu berbahagia dan terhindar dari segala macam
konflik.
11. Tari Topeng Walang Kekek Yogyakarta
Tarian
ini diciptakan oleh seorang seniman Yogyakarta yang begitu populer
dalam seni tari yaitu Didit Ninit Thowok. Tarian ini dimainkan dengan
musik tradisional dan musik modern. Sesuai dengan namanya Tarian ini
memiliki ciri khas yaitu menggunakan topeng dalam setiap penampilannya.
12. Tari Angguk
Tari
Angguk merupakan salah satu jenis kesenian yang masuk dalam Tarian
daerah Yogyakarta. Tarian Angguk adalah kesenian benrbentuk tarian
disertai dengan pantun-pantun rakyat yang berisi tentang kehidupan
manusia, seperti budi pekerti, tata krama serta nasihat-nasihat.
Dalam
tarian ini juga diiringi dengan nyanyian berupa kata-kata yang diambil
dalam kitab yang bertuliskan huruf Arab yaitu kitab Tlodo, dan dilagukan
dengan lagam jawa. Nyanyian tersebut dinyanyikan secara bergantian
antara penari dan pengiring musik.
Itulah
nama Tarian Daerah Yogyakarta yang perlu diketahui dan dapat kita
lestarikan. Karena kalau bukan kita yang melestarikannya siapa lagi.
Mungkin ada sebagian tarian serupa dengan tarian dari daerah Jawa
Tengah, ini bukan hal aneh mengingat Yogyakarta sendiri masih memiliki
hubungan yang erat dengan Keraton surakarta. Semoga artikel ini dapat
menambah wawasan kita dalam kesenian yang ada di Yogyakarta. Terutama
kesenian tari. Jika artikel ini dinilai bermanfaat silahkan berbagi
kepada yang lain.
Baca Artikel : Hewan Paling unik
Baca Artikel : Hewan Paling unik
Post a Comment for "Seni Budaya Yogyakarta"